Berita ini disuport oleh BPBD Jatim
SURABAYA, PustakaJC.co - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur terus memperkuat langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. BPBD Jatim mencatat sebanyak 264 kejadian bencana terjadi sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Dari data tersebut, 99 orang meninggal dunia, 141 orang luka-luka, serta 1 orang dinyatakan hilang. Total warga terdampak mencapai 33.174 kepala keluarga (KK) dengan 2.655 rumah rusak akibat bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menjelaskan bahwa banjir menjadi bencana paling dominan dengan total 117 kejadian, disusul angin kencang (103 kejadian), tanah longsor (14 kejadian), serta sejumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menegaskan bahwa dinamika cuaca ekstrem masih menjadi pemicu utama peningkatan risiko bencana di berbagai wilayah.
“Banjir dan angin kencang masih menjadi ancaman terbesar. Kondisi ini dipengaruhi oleh curah hujan tinggi dan perubahan pola angin. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga,” ujarnya, dilansir dari berbagai sumber, Minggu (9/11/2025).