
Dari sebaran wilayah, Kabupaten Pasuruan mencatat kejadian bencana tertinggi dengan 22 kejadian, disusul Jombang (17 kejadian), Mojokerto (16 kejadian) dan Malang (13 kejadian). Sementara daerah tapal kuda seperti Lumajang, Jember, dan Probolinggo juga tercatat rentan terhadap banjir dan potensi tanah longsor.
Kerusakan bangunan yang terjadi, kata Gatot, sebagian besar disebabkan oleh banjir dan terpaan angin kencang yang merusak atap, tiang penyangga, hingga menumbangkan pepohonan besar. Selain itu, kondisi geografis Jatim yang banyak mencakup perbukitan turut meningkatkan risiko longsor di sejumlah titik rawan.
“Kami meminta warga yang tinggal di bantaran sungai, lereng bukit, atau kawasan padat angin untuk meningkatkan kewaspadaan. Laporkan setiap tanda bahaya ke posko BPBD terdekat,” tegasnya.