SURABAYA, PustakaJC.co – Perjuangan tanpa pamrih Marsinah, buruh perempuan asal Nganjuk, akhirnya mendapat pengakuan tertinggi dari negara. Pemerintah secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah.
Sebagai ungkapan syukur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar tasyakuran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, (11/11/2025). Acara diisi dengan pemotongan tumpeng dan dihadiri keluarga Marsinah, Forkopimda Nganjuk, serta perwakilan buruh. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Rabu, (12/11/2025).
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang telah memutuskan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh Jawa Timur, salah satunya Marsinah,” ujar Khofifah.
Ia menilai sosok Marsinah mencerminkan keberanian, keteguhan, dan semangat menegakkan keadilan.
“Perjuangannya luar biasa, meski berasal dari kehidupan sederhana, beliau berani memperjuangkan hak-hak buruh hingga akhirnya diakui negara,” tambahnya.
Khofifah menjelaskan, pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah telah dimulai sejak Desember 2022. Proses panjang tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk dukungan kuat dari serikat pekerja yang selama ini menyuarakan aspirasi agar Marsinah mendapat pengakuan negara.
“Ketika Presiden Prabowo menanyakan siapa yang diusulkan, nama Marsinah langsung disebut. Saya pun mendukung penuh,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras Tim TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan Nasional) tingkat pusat, provinsi, dan Kabupaten Nganjuk yang mengumpulkan data primer serta bukti sejarah perjuangan Marsinah secara lengkap.
Sementara itu, Marsini, kakak kandung Marsinah, yang hadir di acara tersebut tak kuasa menahan haru. “Kami sangat bangga dan berterima kasih. Akhirnya Marsinah diakui sebagai Pahlawan Nasional. Meski sudah lama, kami tetap mengenangnya dengan penuh cinta,” ujarnya.
Acara tasyakuran juga menjadi momen kebersamaan antara keluarga Marsinah, pemerintah daerah, dan para buruh. Gubernur Khofifah berharap gelar ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan pekerja perempuan di Indonesia untuk terus memperjuangkan keadilan dan hak-hak mereka. (ivan)