
Selain materi teori, peserta juga mengikuti simulasi evakuasi gempa bumi, Tsunami, simulasi pemadaman kebakaran, serta assessment bangunan pesantren. Program ini juga dilengkapi edukasi jalur evakuasi, rambu-rambu keselamatan, hingga penyusunan kebutuhan logistik darurat.
“Kami juga mengidentifikasi potensi ancaman bencana dan kebutuhan sarana prasarana penunjang seperti jalur evakuasi, rambu evakuasi, pemetaan, dan imbauan kepada masyarakat,” lanjutnya.
BPBD menegaskan fokus program ini adalah peningkatan kapasitas manusia, sementara perbaikan fisik bangunan menjadi ranah instansi teknis lainnya.
“Terkait fisik, kami tidak menyentuh. Itu ditangani teman-teman PUPR Cipta Karya. Kami fokus pada penguatan sisi manusianya dan memastikan jalur evakuasi sudah siap,” jelasnya.