Ruang Komando yang Menyalakan Cahaya Harapan
Setibanya di Pusdalops, Wagub Emil menyaksikan bagaimana bencana tidak pernah bergerak sendirian. Pada layar-layar raksasa, aliran data menunjukkan banjir merambah Gresik, Pasuruan, Jombang, hingga bagian-bagian Kota Surabaya. Setiap titik merah pada peta bukan sekadar indikator—melainkan rumah, jalan, dan manusia.
Di ruangan yang bersuhu sejuk itu, suara hujan seolah masih terdengar melalui laporan-laporan lapangan. Relawan menembus genangan. Petugas mengevakuasi warga yang terjebak malam hari. Sirene ambulans terdengar dari kejauhan, hanya sebagai gema yang disampaikan operator lewat headset.

Beberapa menit kemudian, Wagub Emil menghubungi Kepala Pelaksana BPBD daerah yang wilayahnya paling terdampak. Suara di seberang telepon terdengar serak, seperti orang yang sudah terlalu lama bergumul dengan kelelahan. Tetapi di balik kelelahan itu tetap ada ketangguhan—dan itulah yang ingin dipastikan oleh sang Wakil Gubernur: bahwa semua bergerak, semua terkoordinasi, semua saling menopang.