Pemprov Jatim Raih Penghargaan Penyerapan Tenaga Kerja, Pengangguran Turun Tajam di Bawah Kepemimpinan Khofifah

pemerintahan | 03 Desember 2025 16:33

Pemprov Jatim Raih Penghargaan Penyerapan Tenaga Kerja, Pengangguran Turun Tajam di Bawah Kepemimpinan Khofifah
Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan sebagai provinsi Penyerapan Tenaga Kerja dengan Fiskal Tinggi pada Malam Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah Tahun 2025 di Hotel Borobudur Jakarta. (dok kominfo)

JAKARTA, PustakaJC.co - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mencatat prestasi nasional dengan meraih Penghargaan Penyerapan Tenaga Kerja untuk kategori fiskal tinggi pada Malam Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Senin, (1/12/2025).

 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir menerima penghargaan tersebut. Dilansir dari kominfo.jatim.go.id, Rabu, (3/12/2025).

 

Acara yang digelar Tempo Media Group bersama Kementerian Dalam Negeri ini menilai efektivitas pemerintah daerah dalam memperluas kesempatan kerja dan menurunkan pengangguran secara nyata.

 

Khofifah menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti kerja kolektif seluruh elemen di Jawa Timur. 

 

“Kategori ini mengukur kemampuan daerah membuka lapangan kerja. Dan Alhamdulillah, Jawa Timur dinilai sangat layak mendapat penghargaan ini,” ujarnya.

 

 

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur per 13 November 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim turun ke angka 3,88 persen, atau menyusut 0,31 persen poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,19 persen. Penurunan ini menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan di provinsi tersebut.

 

Selain itu, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2025 mencapai 24,76 juta orang, bertambah 282,42 ribu orang dibandingkan Agustus 2024. Penduduk yang bekerja juga meningkat menjadi 23,80 juta orang, naik 439,92 ribu orang dari tahun sebelumnya.

 

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat sebagai penyumbang peningkatan terbesar dengan tambahan tenaga kerja mencapai 285,90 ribu orang.

 

 

 

Khofifah menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kinerja bersama seluruh dinas, pemerintah kabupaten/kota, dan berbagai pemangku kepentingan. 

 

“Ini apresiasi untuk kita semua. Semoga ke depan, Jawa Timur semakin mampu menurunkan pengangguran secara signifikan,” ungkapnya.

 

Dalam sistem penilaian penghargaan, Kemendagri membagi kategori ke dalam tiga kelompok fiskal: rendah, sedang, dan tinggi. Setiap daerah dinilai berdasarkan kapasitas fiskalnya masing-masing sehingga kompetisi dianggap lebih adil dan proporsional.

 

 

 

Mendagri Tito Karnavian menilai mekanisme ini sudah tepat. 

 

“Kalau fiskalnya tinggi, tanding dengan yang tinggi. Yang rendah tidak mungkin menang jika disandingkan dengan yang tinggi. Ini sudah sangat fair,” ujar Tito.

 

Ia juga menilai para penerima penghargaan tahun ini memang layak mendapatkannya.

 

Tito berharap semakin banyak daerah yang mampu mengikuti jejak para pemenang agar perkembangan dan kemajuan Indonesia semakin merata. (ivan)