SURABAYA, PustakaJC.co – Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur berhasil mencatat prestasi besar dengan merampungkan 8.494 KDKMP berbadan hukum. Dari jumlah itu, 8.420 atau 99 persen merupakan koperasi baru, sedangkan 74 lainnya pengembangan dari koperasi yang sudah ada.
“Sebanyak 68 KDKMP di Jatim sudah mulai beroperasi. Rinciannya, 9 dijadikan mockup nasional dan 59 lainnya menjalankan usaha di kabupaten/kota,” terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional Bidang Pangan, Kamis, (21/8/2025).
Capaian ini, lanjut Khofifah, merupakan hasil kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, serta pendampingan intensif Dinas Koperasi Jatim di lapangan.
“Tentu di lapangan kita temui kendala mulai dari permodalan, skema pembayaran hingga regulasi. Tetapi dengan kerja bersama Dinas Koperasi dan seluruh pemangku kepentingan, kendala itu bisa dicarikan solusinya,” tegasnya.
Apresiasi pun datang dari Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
“Bu Gubernur tadi sangat menguasai sekali, luar biasa. Capek saya jadi hilang. Terima kasih Ibu, semoga Jatim bisa menjadi pilot project bagi daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan keseriusan Jawa Timur.
“Jatim adalah provinsi tercepat dalam pembentukan KDKMP. Karena Gubernurnya orang koperasi, kesuksesan ini bisa jadi contoh bagi daerah lain,” kata Menteri Koperasi ini.
Tak ketinggalan, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto memastikan pihaknya akan ikut mengawal koperasi desa di Jawa Timur.
“Jika Jatim menuntaskan target bulan ini atau September, maka sepertiga pekerjaan nasional untuk 15 ribu KDKMP selesai di Jatim,” tegasnya.
Keberhasilan Dinas Koperasi Jatim dalam mengawal ribuan Koperasi Merah Putih menunjukkan komitmen kuat provinsi ini sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Dengan dukungan penuh pemerintah pusat, Jawa Timur diharapkan mampu menjadi teladan nasional dalam membangun koperasi modern, mandiri, dan berdaya saing. (ivan)
