SURABAYA, PustakaJC.co - Jawa Timur kembali dipercaya menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 yang dibuka Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jumat, (12/9/2025).
Khofifah menegaskan FESyar bukan sekadar agenda tahunan, melainkan gerakan sosial-ekonomi lintas sektor untuk menguatkan kesadaran halal lifestyle, mendorong ekonomi umat yang produktif, mandiri, serta adaptif terhadap era digital. Dilansir dari newspantau.com, Sabtu, (13/9/2025).
“FESyar 2025 harus jadi momentum memperkuat stabilitas ekonomi sekaligus menyalakan transformasi digital berbasis nilai syariah,” ujarnya.
Jawa Timur, dengan populasi 42 juta jiwa mayoritas muslim, lebih dari 7.300 pesantren, 460 ribu sertifikasi halal, serta Kawasan Industri Halal (KIH) pertama dan terbesar di Indonesia, kini memantapkan diri sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional.
Meski begitu, tantangan masih besar. Tingkat inklusi keuangan syariah nasional baru 13,41% dan literasi 43,42%. “Masih ada ruang luas memperluas layanan syariah dan memperdalam literasi masyarakat,” tambah Khofifah.
Pada kesempatan ini, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan meluncurkan program Satu Gerbang (Sinergi Amanah Tumbuh Unggul sebagai Gerakan Ekonomi Syariah Regional Jawa Bangkit) dengan tiga pilar: Halalan, Siaga, dan Cemerlang.
Kepala Departemen Ekonomi Syariah BI Pusat Imam Hartono menegaskan Jatim punya posisi strategis sebagai embrio ISEF.
“FESyar Jawa tidak boleh pindah, harus tetap di Jatim,” tegasnya.
Sementara Kepala BI Jatim Ibrahim menyebut target business matching FESyar 2025 sebesar Rp 25 miliar untuk pembiayaan dan Rp 10 miliar perdagangan. Hingga hari pertama, capaian sudah menembus Rp 15,38 miliar pembiayaan dan Rp 7,9 miliar perdagangan. (ivan)