LAMONGAN, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan jalan baru hasil rehabilitasi poros Desa Miru–Desa Jugo di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Minggu (26/10). Pembangunan jalan ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga serta mendukung distribusi hasil pertanian di wilayah tersebut.
“Perbaikan jalan ini insyaallah akan memudahkan proses pengangkutan sektor pertanian di sini,” ujar Khofifah seusai peresmian, dikutip dari jawapos.com, Selasa, (28/10/2025).
Proyek rehabilitasi jalan sepanjang 3,235 kilometer dengan lebar 3,5 meter itu melintasi empat desa: Miru, Latek, Manyar, dan Jugo. Pekerjaan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dengan anggaran mencapai Rp4,23 miliar. Proses pengerjaan memakan waktu 118 hari, dimulai 26 Juni hingga 21 Oktober 2025.
Khofifah menjelaskan, potensi pertanian di Desa Miru cukup tinggi, dengan produktivitas mencapai 10 ton padi per hektare—lebih besar dari rata-rata desa lain yang berkisar 7–8 ton per hektare. Desa ini juga dikenal telah mengembangkan sistem pertanian organik.
“Kalau mobilitas semakin baik, sektor jasa, keuangan, perdagangan, dan pertanian akan ikut tumbuh. Karena itu, saya titip agar masyarakat juga ikut menjaga dan merawat jalan ini supaya manfaatnya bisa bertahan lama,” tegasnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi perhatian Gubernur Khofifah terhadap pembangunan infrastruktur di daerahnya. Ia menyebut proyek jalan poros Miru–Jugo membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami yakin, apa yang diberikan Ibu Gubernur untuk jalan Manyar hingga Jugo ini akan memberi multiplier effect yang luar biasa bagi ekonomi dan pertanian masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kepala Desa Miru, Nahnul Irawan, menambahkan, sebelum diperbaiki, kondisi jalan poros tersebut rusak berat dan menghambat aktivitas warga.
“Sekarang mobilitas masyarakat jauh lebih lancar. Terima kasih kepada Ibu Gubernur atas perhatiannya,” katanya.
Manfaat jalan baru itu juga dirasakan langsung oleh warga. Nina, warga Desa Jugo, menyebut waktu tempuh kini jauh lebih singkat.
“Dulu butuh hampir 20 menit untuk antar anak sekolah, sekarang cuma 7 menit. Terima kasih Ibu Khofifah, semoga pembangunan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                