Stabilkan Harga, Jatim Intensifkan Operasi Pasar Menjelang Nataru

parlemen | 24 November 2025 05:30

Stabilkan Harga, Jatim Intensifkan Operasi Pasar Menjelang Nataru
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyerahkan beras saat pasar murah di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jatim. (dok suarasurabaya)

PASURUAN, PustakaJC.co - Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan menggencarkan operasi pasar dan pasar murah di berbagai daerah.

 

“Intervensi pasar murah harus terus dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga kebutuhan pokok stabil,” ujar Khofifah saat meninjau pasar murah di Kantor Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, dikutip dari suarasurabaya.net, Senin, (24/11/2025).

 

Khofifah menegaskan bahwa pasar murah bukan pesaing pasar tradisional, melainkan instrumen pengendalian harga dan inflasi. Pada kegiatan tersebut, sejumlah komoditas dijual di bawah harga pasar. Beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp11.000/kg, Minyakita Rp13.000/liter, gula Rp14.000/kg, tepung terigu Rp10.000/kg, telur ayam ras Rp22.000/pak, bawang putih Sinco Rp6.000/250 gr, bawang merah Rp7.000/250 gr, dan daging ayam ras Rp30.000/pak.

 

 

 

Selain menjaga keterjangkauan harga, Khofifah juga memborong produk UKM lokal Pasuruan seperti olahan makanan dan kerajinan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Langkah ini disebutnya sebagai bagian dari penguatan ekonomi warga.

 

Pasar murah juga dirangkaikan dengan intervensi gizi untuk mendukung percepatan penanganan stunting. “Untuk anak-anak dan ibu hamil, harapannya ini bisa beriring dengan pengendalian potensi stunting. Ini sudah lama kami lakukan di setiap pasar murah,” jelasnya.

 

Kepala Disperindag Jatim, Iwan, menambahkan bahwa operasi pasar akan terus dilakukan secara berkala terutama di wilayah yang mengalami tekanan harga. 

 

“Kami melakukan monitoring harian harga komoditas. Ketika ada gejolak, intervensi langsung kami turunkan agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Kepala Disperindag Jatim itu. (ivan)