Program ini sebelumnya telah diterapkan di Surabaya dan Sidoarjo. Tahun ini, cakupannya diperluas ke seluruh Jawa Timur, yang memiliki lebih dari 1.000 SMA swasta dan hampir 1.900 SMK swasta.
“Harapan kami, tidak ada lagi anak di Jawa Timur yang putus sekolah karena tak diterima di negeri atau terkendala biaya masuk swasta,” pungkas Mustakim. (nov)