SURABAYA, PustakaJC.co - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) memastikan tersedianya 40 ribu kuota beasiswa penuh dan bantuan biaya pendidikan terjangkau bagi siswa baru yang tidak diterima di SMA/SMK Negeri pada tahun ajaran 2025. Kebijakan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan ratusan sekolah swasta di seluruh wilayah.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa langkah ini menjadi solusi atas keterbatasan daya tampung sekolah negeri. Dari total 682.252 lulusan SMP di Jatim, hanya sekitar 38,81 persen atau 261.396 siswa yang bisa tertampung di sekolah negeri. Sisanya, lebih dari 420 ribu siswa perlu diarahkan ke sekolah swasta.
“Melalui kerja sama dengan SMA/SMK swasta, siswa dari keluarga kurang mampu atau yang berprestasi tetap memiliki peluang melanjutkan pendidikan dengan dukungan beasiswa,” ujar Aries, Senin (5/5/25).
Ia menambahkan, saat ini 24 Cabang Dinas telah merampungkan kesepakatan dengan sekolah-sekolah swasta. Jumlah kuota yang disediakan pun melebihi target awal sebanyak 30 ribu.
Sementara itu, Kepala UPT TIKP Dindik Jatim, Mustakim, menyebut bahwa informasi terkait kuota beasiswa akan ditampilkan dalam sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Melalui sistem ini, calon siswa akan mendapat informasi langsung terkait ketersediaan beasiswa di sekolah yang dituju.
“Contohnya, sekolah A menyediakan beasiswa penuh untuk 5 siswa, atau sekolah B memberikan potongan 50 persen bagi sejumlah siswa. Informasi semacam ini akan ditampilkan secara transparan di SPMB,” jelas Mustakim.
Program ini sebelumnya telah diterapkan di Surabaya dan Sidoarjo. Tahun ini, cakupannya diperluas ke seluruh Jawa Timur, yang memiliki lebih dari 1.000 SMA swasta dan hampir 1.900 SMK swasta.
“Harapan kami, tidak ada lagi anak di Jawa Timur yang putus sekolah karena tak diterima di negeri atau terkendala biaya masuk swasta,” pungkas Mustakim. (nov)