100 Sekolah Rakyat Berasrama Siap Dibangun, Akses Pendidikan Lebih Merata untuk Anak dari Keluarga Prasejahtera

pendidikan | 06 Mei 2025 08:27

100 Sekolah Rakyat Berasrama Siap Dibangun, Akses Pendidikan Lebih Merata untuk Anak dari Keluarga Prasejahtera
Suasana Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta. (dok setkab.go.id)

JAKARTA, PustakaJC.co - Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 5 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah akan memulai pembangunan sedikitnya 100 sekolah rakyat dengan sistem asrama. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, terutama yang berasal dari wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan.

 

Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pemerataan pendidikan. Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 100 sekolah rakyat berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, sebagai upaya nyata menjembatani kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Dilansir dari setkab.go.id, Selasa, (6/5/2025).

 

“Saya dapat laporan dari Menteri Sosial, baru datang dari Jawa Tengah. Beliau cerita, karena kita juga dalam waktu dekat akan buka minimal 100 sekolah berasrama yang dialamatkan untuk saudara-saudara kita, rakyat kita yang berada dalam kelompok ekonomi yang paling rendah,” ujar Presiden Prabowo.

Sekolah rakyat ini akan mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA, dan dilengkapi dengan fasilitas asrama agar para siswa dapat tinggal dan belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Program ini juga mendapat sambutan luar biasa dari pemerintah daerah. Lebih dari 200 bupati dan wali kota telah menyatakan kesediaan menyediakan lahan seluas 5 hingga 8 hektare untuk mendukung pembangunan.

 

“Saya katakan, kalau Pemda siapkan lahan, kita bangun. Dan kita sudah siapkan anggaran APBN. Ternyata sambutannya luar biasa,” ungkap Presiden.

 

Presiden juga menegaskan bahwa lokasi pembangunan sekolah direncanakan secara detail, dengan prioritas pada daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi. Dalam dua hingga tiga minggu ke depan, seluruh desain teknis dan rencana anggaran akan difinalisasi, dengan target implementasi dimulai pada Juli 2025.

“Persiapannya sudah cukup matang. Ini saya kira akan dimatangkan 2–3 minggu lagi. Dan akan dilaksanakan dengan baik. Kita sudah merancang biaya pembangunan kampus tersebut. Yang cukup menurut saya hemat tapi bagus,” ujar eks Menteri Pertahanan ini.

 

Program Sekolah Rakyat Berasrama diharapkan menjadi solusi strategis dalam meningkatkan mobilitas sosial generasi muda Indonesia. Lebih dari sekadar pembangunan fisik, inisiatif ini menjadi wujud nyata kehadiran negara untuk menghadirkan harapan, terutama bagi anak-anak dari latar belakang yang selama ini belum memiliki kesempatan pendidikan yang layak. (ivan)