Lestari Moerdijat: Wujudkan Pendidikan Inklusif Lewat Gerakan Bersama

pendidikan | 09 Mei 2025 20:51

Lestari Moerdijat: Wujudkan Pendidikan Inklusif Lewat Gerakan Bersama
Lestari Moerdijat: Wujudkan Pendidikan Inklusif Lewat Gerakan Bersama (dok antara)

SURABAYA, PustakaJC.co – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan sistem pendidikan inklusif di Indonesia. Menurutnya, akses terhadap pendidikan yang berkualitas harus merata dan dapat dijangkau oleh semua anak, termasuk penyandang disabilitas.

 

“Sejumlah kendala untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif harus segera diatasi dengan langkah nyata, sehingga setiap anak bangsa, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujar Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

 

Pernyataan ini merespons paparan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, sehari sebelumnya di Denpasar, Bali. Ia menyebutkan dua tantangan utama dalam penerapan pendidikan inklusif di Tanah Air, yakni belum siapnya lingkungan satuan pendidikan yang ramah terhadap anak berkebutuhan khusus dan masih adanya hambatan kultural dari sebagian orang tua yang belum menerima inklusi di sekolah.

 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, tercatat bahwa 17,85 persen penyandang disabilitas usia di atas lima tahun belum pernah mengakses pendidikan formal, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok nondisabilitas yang hanya 5,04 persen.

 

Lestari, yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, menilai kondisi ini harus ditanggapi serius. “Diperlukan sumbang pikiran dari para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk merealisasikan strategi efektif dalam menjawab tantangan ini,” katanya.

 

Ia menambahkan, peningkatan kapasitas tenaga pendidik yang memiliki perspektif inklusif sangat krusial, sejalan dengan upaya membangun ekosistem pendidikan yang mendukung semua kalangan. Menurutnya, edukasi mengenai pentingnya inklusi harus disebarluaskan secara luas kepada seluruh elemen masyarakat.

 

"Gerakan membangun pendidikan yang inklusif harus segera dilakukan, demi mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak bangsa," tutup Lestari. (nov)