SURABAYA, PustakaJC.co - Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan komitmennya untuk merevolusi pendidikan Islam di Indonesia melalui pengenalan kurikulum cinta sebuah paradigma baru yang mengedepankan nilai spiritualitas, kasih sayang, dan harmoni dengan alam. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Islam yang digelar di Jakarta, Jumat (09/05/25).
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa sudah saatnya pendidikan Islam beralih dari pendekatan teologi yang maskulin, rasional, dan kaku menuju teologi yang lebih empatik, lembut, dan spiritual. Ia menyoroti perlunya membangun kerangka keilmuan baru berbasis teologi cinta dan ekoteologi.
“Paradigma lama yang dilandasi rasa takut perlu diganti dengan pendekatan cinta. Misalnya, shalat bukan karena takut hukuman, tetapi sebagai wujud cinta kepada Tuhan. Ini akan menciptakan kesadaran beragama yang lebih matang dan sehat,” ujar Nasaruddin.