Dari total kasus tahun lalu sebanyak 5.555 anak, Pemkot Malang berhasil menurunkannya hingga 2.350 kasus, atau sekitar 40 persen. Namun masih tersisa 3.250 anak yang perlu segera ditangani, sehingga pendekatan lebih sistemik menjadi sangat penting.
“Angka ATS bukan sekadar statistik, melainkan tantangan nyata yang harus ditangani dengan solusi kolaboratif dan berkelanjutan,” tegas Wahyu.
Menurutnya, penyusunan rencana pendidikan ke depan harus menyentuh persoalan nyata di lapangan, dan menyertakan program strategis yang membuka akses seluas-luasnya bagi anak-anak kembali ke bangku sekolah.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                