Ribuan Peserta Berebut Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag dan LPDP

pendidikan | 29 Juni 2025 09:39

Ribuan Peserta Berebut Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag dan LPDP
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA), Sekretariat Jenderal Ruchman Basori (ketiga dari kiri). (dok nuonline)

SURABAYA, PustakaJC.co – Ribuan peserta bersaing memperebutkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025 dalam seleksi akademik dan bakat skolastik yang digelar serentak oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada Sabtu, 29 Juni 2025.

Dari total 13.426 pendaftar, sebanyak 7.926 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan melangkah ke tahap ujian skolastik. Para peserta sebelumnya telah mengikuti simulasi tes pada Jumat, (28/6/2025), sebagai persiapan wajib sebelum ujian utama. Dilansir dari nu.or.id, Minggu, (29/6/2025).

Seleksi ini berlangsung di berbagai kampus mitra, seperti UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan dukungan dari dua lembaga penguji profesional: Applied Psychological Center (APC) dan Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP).

Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Kemenag, Ruchman Basori, menyampaikan bahwa program BIB adalah bentuk nyata komitmen negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan, sains, teknologi, dan sosial-humaniora di lingkungan Kemenag.

“Beasiswa Indonesia Bangkit adalah ikhtiar meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kemenag, tidak hanya dalam ilmu keagamaan, tapi juga bidang strategis lainnya,” jelas Ruchman saat meninjau pelaksanaan simulasi tes di UIN Surabaya, Sabtu, (28/6/2025).

Ruchman juga menekankan bahwa seleksi ini bukan hanya mencari peserta yang cerdas secara akademik, tetapi juga mereka yang tangguh secara mental dan menjunjung tinggi nilai moderasi beragama.

“Kami ingin menjaring awardee yang cerdas dan moderat, siap menghadapi tantangan studi lanjut di dalam maupun luar negeri,” ujar Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan itu.

Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 mencakup jenjang pendidikan S1, S2, dan S3 dalam negeri, serta S2 dan S3 luar negeri, dengan pembiayaan penuh (fully-funded). Program ini juga mencakup jalur Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), Beasiswa Pendidikan Jarak Jauh berbasis digital di UIN Cirebon, serta Beasiswa Double Degree yang menggabungkan studi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan universitas mitra di luar negeri.

Seleksi berikutnya adalah wawancara, yang akan berlangsung pada Juli 2025. Ruchman pun mengimbau seluruh peserta agar mengikuti setiap proses seleksi dengan sungguh-sungguh.

 

“Setiap tahapan sangat penting. Belajar yang tekun dan kerjakan soal dengan teliti agar hasilnya optimal. Ini sangat kompetitif, tapi juga sangat mungkin dicapai,” pungkasnya. (ivan)