Sementara itu, Ketua Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UINSA, Prof. Dr. Kusaeri, menyebut bahwa skoring adalah tahap paling sensitif. “Semua instrumen kami validasi secara multi-level. Tidak ada manipulasi. Semua data diproses sistemik,” tegasnya.
UINSA menilai bahwa kecepatan bukan satu-satunya tolok ukur. “Kami ingin seleksi ini sahih dan tepat sasaran,” imbuh Kusaeri.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                