Menag Apresiasi Rekor MURI Pembacaan Kitab Dhammapada Serentak

pendidikan | 14 Juli 2025 05:14

Menag Apresiasi Rekor MURI Pembacaan Kitab Dhammapada Serentak
Menag menerima Piagam Rekor MURI. (dok kemenag)

JAKARTA, PustakaJC.co - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan umat Buddha Indonesia membacakan 423 syair Kitab Suci Dhammapada secara serentak.

Sebanyak 2.569 peserta dari 34 provinsi mengikuti pembacaan ini secara bersama-sama dalam rangkaian acara Sannipata Nusantara Umat Buddha 2025 yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama di Jakarta, dikutip dari kemenag.go.id, Senin, (14/7/2025).

Rekor ini tercatat sebagai pembacaan kitab suci Dhammapada dengan jumlah peserta dan sebaran wilayah terbanyak di Indonesia.

“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas capaian ini,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menerima piagam MURI.

Menurut Menag, kegiatan ini tidak hanya mencerminkan kekuatan umat Buddha dalam menjaga nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menjadi simbol nyata bahwa kerukunan dan semangat kebangsaan dapat dibangun melalui kegiatan lintas wilayah dan kepercayaan.

 

“Sannipata ini bukan hanya ajang berkumpul secara fisik, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkuat semangat konsolidasi, membangun persaudaraan, dan menyatukan tekad untuk menciptakan energi harmoni,” jelasnya.

“Tidak akan ada energi tanpa adanya sinergi. Ini hukum fisika yang dapat kita terapkan untuk membangun kerukunan umat. Melalui Sannipata ini, saya berharap energi itu muncul,” imbuh Menag.

Acara ini turut dihadiri oleh ratusan umat dan pemuka agama Buddha dari berbagai daerah. Suasana khidmat terasa saat syair-syair Dhammapada dilantunkan serentak, membentuk harmoni spiritual yang menggema dari Sabang hingga Merauke.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen umat Buddha dalam menjaga nilai-nilai perdamaian dan toleransi di tengah masyarakat majemuk Indonesia.

Dengan pencapaian ini, umat Buddha Indonesia kembali menunjukkan peran aktifnya dalam merawat keberagaman dan memperkuat tenun kebangsaan. Kementerian Agama berharap semangat seperti ini dapat terus tumbuh dan menginspirasi seluruh umat beragama di Indonesia untuk menjaga kedamaian, persatuan, dan harmoni nasional. (ivan)