PAMEKASAN, PustakaJC.co – Harapan baru untuk pendidikan keluarga prasejahtera di Pamekasan hadir melalui program nasional Sekolah Rakyat. Kabupaten ini menjadi satu-satunya di Madura yang telah menyelesaikan tahap penetapan calon siswa, dengan 50 anak terpilih menjalani pemeriksaan kesehatan penuh sebelum masuk asrama.
Program ini bukan sekolah biasa. Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama (boarding school) yang seluruh biaya pendidikan, makan, hingga perlengkapan sekolah ditanggung negara. Dilansir dari jatimpos.co, Kamis, (17/7/2025).
“Ini bukan sekadar sekolah biasa. Sekolah Rakyat adalah sekolah strategis nasional dengan sistem boarding school, di mana seluruh biaya ditanggung negara,” kata Hanafi, Koordinator PKH Wilayah VI Jatim, Rabu (16/7).
Program ini menyasar keluarga desil 1 dan 2 atau keluarga dengan kondisi ekonomi paling bawah. Namun warga di luar kategori ini masih bisa mendaftar dengan surat keterangan tidak mampu dari desa, yang akan diverifikasi oleh Dinas Sosial dan BPS.
Sebanyak 11 guru, 2 wali asuh, dan 1 operator sekolah telah dipilih. Kepala sekolahnya pun diseleksi langsung oleh Kementerian Sosial. Kurikulum dirancang khusus untuk menggali minat dan bakat siswa.
“Kurikulum kami tidak umum, tapi berbasis potensi anak. Kami ingin setiap siswa berkembang sesuai minatnya,” jelas Hanafi, alumni Universitas Islam Madura (UIM).
Penjaringan calon siswa dilakukan di 12 dari 13 kecamatan. Hanya Kecamatan Pasean yang belum terjangkau pada tahap ini. Gedung sekolah menggunakan bekas Akademi Keperawatan di Jalan Jokotole, yang saat ini dalam proses renovasi dan ditargetkan rampung pada 24 Juli 2025.
Jika renovasi selesai tepat waktu, proses belajar-mengajar akan dimulai pada akhir Juli 2025.
“Pemerintah ingin memastikan anak-anak dari keluarga prasejahtera mendapat akses pendidikan yang setara dan berkualitas. Ini investasi masa depan,” tutup Hanafi. (ivan)
