Surabaya, PustakaJC.co - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan langkah strategis agar anak-anak tetap bisa bersekolah tanpa menambah jumlah murid dalam satu rombongan belajar menjadi 50, seperti yang sempat diterapkan Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi.
Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kemendikdasmen merancang peta jalan pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Program ini direncanakan berjalan di seluruh provinsi di Indonesia guna mengurangi angka anak usia sekolah yang tidak sekolah (ATS) di jenjang pendidikan menengah.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, mengungkapkan bahwa setelah uji coba PJJ di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Malaysia, pihaknya menargetkan implementasi secara luas.
“Jadi, secara bertahap program Pendidikan Jarak Jauh ini tidak hanya di sekolah Indonesia di luar negeri saja seperti di SIKK, tetapi juga di sekolah-sekolah lainnya di Indonesia,” ujarnya, Jumat (8/8).