Tatang menambahkan, pada 2028 pemda diharapkan lebih proaktif dalam menyelenggarakan PJJ untuk menjangkau lebih banyak ATS, dan pada 2029 ditargetkan terbentuk sekolah jarak jauh nasional.
Berdasarkan data, saat ini terdapat sekitar 3,9 juta ATS di Indonesia, dengan 25% di antaranya berada di jenjang pendidikan menengah. Penyebabnya beragam, mulai dari kendala biaya, bekerja, menikah, hingga jarak rumah yang terlalu jauh dari sekolah.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyambut positif kebijakan dan peta jalan PJJ ini. Menurutnya, PJJ tidak hanya menjadi alternatif, melainkan solusi untuk memenuhi hak pendidikan seluruh warga negara. Ia menegaskan perlunya kerja sama semua pihak.
“Kesimpulannya adalah perlu kolaborasi semua pihak dan peran orang tua juga sangat penting untuk keberhasilan dari program Pendidikan Jarak jauh ini,” kata Hetifah. (nov)