TULUNGAGUNG, PustakaJC.co – Kabar gembira bagi civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dan Ma’had Aly. Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan kembali membuka peluang pendanaan riset melalui program MoRA The Air Fund 2025.
Program ini disosialisasikan oleh Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Ruchman Basori di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jumat, (29/8/2025). Setiap tahun, sejak 2024, Kemenag dan LPDP mengalokasikan Rp50 miliar untuk mendukung riset kolaboratif dosen PTK dan Ma’had Aly. Dilansir dari kemenag.go.id, Sabtu, (30/8)2025).
“MoRA The Air Funds bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya riset yang inovatif dan kontributif bagi keilmuan, masyarakat, serta daya saing bangsa,” ujar Ruchman.
Ia menambahkan, dana ini juga ditujukan untuk memperbanyak hasil riset dalam bentuk hak kekayaan intelektual, publikasi buku internasional, jurnal bereputasi, hingga produk teknologi yang bisa dihilirisasi bersama dunia usaha dan industri.
Secara teknis, pendanaan dikelola Puspenma, sedangkan arah kebijakan riset berada di bawah Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam. Pendaftaran MoRA The Air Fund dibuka pada awal September 2025, menjaring peneliti dari PTK semua agama serta Ma’had Aly.
Ada empat tema utama yang bisa diajukan:
•Sosial humaniora, ekonomi, lingkungan, serta kebijakan pendidikan dan keagamaan dengan pendanaan maksimal Rp500 juta.
•Sains dan teknologi dengan pendanaan maksimal Rp2 miliar.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Abdul Aziz, menyambut baik program ini.
“Program MoRA The Air Fund sangat strategis. Para dosen harus memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas riset. Ini kesempatan emas di tengah terbatasnya anggaran riset,” ujarnya.
Syarat Periset Utama PTK
1.WNI dan berasal dari PTK.
2.Memiliki kualifikasi S3 dengan jabatan minimal Lektor.
3.Sinta score minimal 50.
4.Berkolaborasi dengan peneliti dari PT/perguruan tinggi dunia peringkat QS Top 500.
Syarat Periset Utama Ma’had Aly
1.WNI dengan kualifikasi minimal S2.
2.Memiliki karya akademik sesuai takhassus berbahasa Arab.
3.Mendapat rekomendasi Majelis Masyayikh.
Dengan adanya program ini, diharapkan riset di PTK dan Ma’had Aly semakin produktif, inovatif, serta berdampak luas bagi masyarakat dan bangsa. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                