Cegah Tindakan Negatif, Dindik Jatim Perintahkan Sekolah Perkuat Pengawasan

pendidikan | 10 November 2025 05:00

Cegah Tindakan Negatif, Dindik Jatim Perintahkan Sekolah Perkuat Pengawasan
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai. (dok bhirawa)

SURABAYA, PustakaJC.co – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menginstruksikan seluruh sekolah di Jawa Timur untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan terhadap siswa. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap berbagai tindakan negatif di lingkungan sekolah, menyusul peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta yang melukai puluhan orang saat salat Jumat.

 

Aries menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan meminta satuan pendidikan di Jawa Timur agar meningkatkan kewaspadaan tanpa menimbulkan rasa takut bagi siswa. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Senin, (10/11/2025).

 

 

“Saya mengucapkan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa di SMAN 72 Jakarta. Ini menjadi peringatan agar sekolah lebih waspada dan berhati-hati,” ujarnya, Sabtu, (8/11/2025).

 

 

Ia menegaskan, setiap sekolah harus memperketat pengawasan, baik di dalam maupun di luar jam belajar. Penjaga sekolah diminta lebih selektif terhadap tamu yang masuk dan melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas yang mencurigakan.

 

 

“Apabila ditemukan barang atau kegiatan yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib,”tegasnya.

 

Aries juga menekankan agar patroli keamanan dilakukan secara berkala dan disiplin. Dengan langkah tersebut, potensi ancaman di lingkungan sekolah bisa diantisipasi sejak dini. Ia meminta seluruh guru dan tenaga kependidikan saling menjaga untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.

 

 

Menyoroti dugaan kasus perundungan (bullying) di balik insiden ledakan SMAN 72 Jakarta, Aries menegaskan bahwa perilaku tersebut tidak dapat ditoleransi. Dindik Jatim, kata dia, terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna memutus rantai kekerasan di lingkungan pendidikan.

 

 

“Pendekatan humanis melalui pembinaan dan pendampingan diperlukan agar potensi tindakan berbahaya bisa dicegah sejak dini,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Aries meminta guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas lebih aktif mendeteksi siswa yang menunjukkan perilaku ekstrem atau mengalami tekanan psikologis. Ia menegaskan bahwa perhatian dan pendampingan dari guru sangat penting untuk mencegah siswa menjadi korban maupun pelaku kekerasan.

 

Selain itu, Dindik Jatim juga mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan edukatif yang menumbuhkan empati dan karakter positif antarsiswa. 

 

 

“Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang untuk membentuk karakter dan empati sosial,”tambahnya.

 

 

Aries berharap seluruh sekolah di Jawa Timur dapat mengambil hikmah dari peristiwa di Jakarta dengan memperkuat sinergi antara guru, siswa, orang tua, dan aparat keamanan.

 

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan menenangkan. Dengan kebersamaan, kita bisa mencegah munculnya tindakan negatif di dunia pendidikan,” pungkas Kadindik Jatim ini. (ivan)