PASURUAN, PustakaJC.co – Menteri Sosial RI, H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menggelar dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat (SR) di Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, Sabtu, (15/11/2025). Acara ini dihadiri Wali Kota Pasuruan H. Adi Wibowo, Bupati Pasuruan HM Rusdi Sutejo, Wakil Wali Kota HM Nawawi, dan Kadinsos Jatim Restu Novi.
Gus Ipul disambut penampilan rebana, tari tradisional, paduan suara, serta pembacaan puisi oleh siswa dari tiga Sekolah Rakyat: SRMP 28 Kota Pasuruan, SRT 3 Kabupaten Pasuruan, dan SRT 48 Kabupaten Pasuruan. Salah satu siswa, Mainur Shafa (12), membacakan puisi berjudul Terang Kecil dari Pasuruan, yang membuat suasana haru hingga beberapa peserta meneteskan air mata. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Senin, (17/11/2025).
“Dulu mimpi itu terasa jauh, seperti dingin Bromo yang kami dengar tapi tak pernah kami datangi. Tapi hari ini di Sekolah Rakyat, mimpi itu rasanya bisa kami sentuh,” kata Shafa saat membacakan puisinya.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat menjadi miniatur pengentasan kemiskinan.
“Anak-anak yang naik ke panggung ini hebat. Mereka punya talenta, tapi belum mendapat akses pendidikan berkualitas. Orang tua mereka akan diberdayakan, rumahnya dibantu, dan keluarga mendapatkan Bansos lengkap, jaminan kesehatan, serta dukungan makan bergizi gratis,” ujarnya.
Gus Ipul menekankan pentingnya integritas dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Tidak boleh ada suap, titip-titip, atau kecurangan dalam rekrutmen siswa. Pendamping harus bekerja sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), terutama desil 1 dan maksimal desil 2,” tegas mantan Wagub Jatim dua periode itu.
Saat ini, terdapat 166 titik Sekolah Rakyat rintisan di seluruh Indonesia, dan 104 lahan siap dibangun untuk Sekolah Rakyat permanen. Gus Ipul juga menegaskan, Kemensos sedang merubah mindset dari perlindungan sosial ke pemberdayaan sosial, dengan target setiap pendamping menggraduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per tahun agar lebih mandiri.
Selain pejabat daerah dan pendamping sosial, acara ini juga dihadiri berbagai pilar sosial, seperti Pendamping Rehabilitasi Sosial, Pendamping PKH, Tagana, TKSK, Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna, dan Pelopor Perdamaian dari Kota dan Kabupaten Pasuruan. Kehadiran mereka menegaskan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program Sekolah Rakyat.
Gus Ipul menambahkan, peran pendamping sangat krusial dalam proses pemberdayaan sosial. Pendamping diharapkan mampu bekerja sesuai data, mengidentifikasi keluarga yang tepat sasaran, serta mendukung mereka untuk menjadi mandiri.
“Maksimal lima tahun Keluarga Penerima Manfaat menerima Bansos. Setelah itu, mereka harus bisa mandiri,” tegas mantan Wali Kota Pasuruan ini.
Wali Kota Pasuruan H. Adi Wibowo menyatakan apresiasinya.
“Hari ini negara hadir memberikan fasilitas dan ruang yang sama bagi mereka yang kurang beruntung secara ekonomi. Ternyata potensi mereka tidak kalah dengan siswa lainnya,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan interaksi dialog antara Gus Ipul dan peserta, serta penyerahan simbolis bantuan sosial dan dukungan program unggulan Presiden kepada perwakilan Sekolah Rakyat. (ivan)