Percobaan sederhana dengan larutan asam dan basa pun, baginya, dapat diramu dengan konteks sehari-hari untuk menarik siswa senang belajar dan mau lebih tahu lebih jauh. Jika PJJ diberlakukan, maka lab virtual pun bagi Dina tak jadi soal.
"Misalnya, merespons isu SDGs , air pollution, renewable energy, penanganan limbah, global warming. Anak-anak bikin produk, prototype. Lengkap dengan Power Point, meninjau dari segi Kimia, Biologi," kata peraih beasiswa riset bidang lingkungan di Hokkaido University, Jepang dari Japan Student Service Organization (JASSO) ini.
"Ini didesain untuk mengasah critical thinking dan curiousity siswa sehingga mau berpikir dan membuat solusi kehidupan sehari-hari, alternatif-alternatif sendiri, agar punya inisiatif tinggi, misal atas masalah sampah, pencemaran udara, untuk menurunkan risikonya," sambungnya.