Bahkan, fotonya ketika membawa obor dimuat di harian Wawasan, 9 Mei 1987, dan diberi ulasan dengan judul “KH Achmad Abdul Hamid, Kiai yang Olahragawan”. Karena pembawaannya yang supel, beliau banyak dekat dengan semua kalangan. Dari kiai, budayawan, para veteran perang kemerdekaan, hingga anggota klub jantung sehat, pecinta maraton, dan atlet sepakbola.Karena dekat dengan kalangan olahragawan, beliau juga diberi posisi sebagai Wakil Ketua KONI Jawa Tengah, pada suatu era.
Nah, soal kegemarannya berolahraga ini ada suatu cerita lucu. Suatu ketika ada pengusaha yang mau meresmikan kolam renang umum miliknya. Karena itu, dia mengundang Kiai Ahmad. Awalnya beliau mengira diundang untuk membaca doa di akhir prosesi. Sayang, dugaan ini meleset. Karena Kiai Ahmad adalah seorang olah ragawan–dan untuk memenuhi unsur entertainment—maka diagendakan bagi beliau untuk melakukan “lompatan pertama” dari menara kolam.
Tak tanggung-tanggung, sang pengusaha menghadiahkan sepotong celana renang untuk beliau kenakan bagi keperluan itu! Jelas, ini situasi yang sulit. Demi idkhalus surur (menyenangkan hati orang lain), Kiai Ahmad merasa tak sampai hati menyingkirkan celana renang pemberian si pengusaha. Tapi, celana itu tak cukup panjang untuk menutupi auratnya.