"Misalnya, teori tentang pengaruh bulan terhadap angin dan curah hujan. Hingga kini, karya Abu Masyar masih sering dijadikan bahan rujukan oleh para ahli matematika dan geografi," tulis Yusup.
Karya Abu Masyar di antaranya adalah dua kitab pengenalan terhadap Astrologi:
• Kitab pengenalan astrologi 'al-mudkhal al-Kabir' yang telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Yunani mulai abad ke-11. Kitab ini memiliki pe-ngaruh besar terhadap filsuf Barat seperti Albertus Agung.
• Kitab 'Mukhtasar al-mudkhal', sebuah versi singkat dari kitab sebelumnya. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Adelard dari Bath.
Kitab-kitab lain karya Abu Masyar:
• `Kitab tentang Agama dan Dinasti' yang merupakan karya terpenting Abu Masyar.
• Kitab `Alayhi al-ashkha- al-ulwiyya' atau `Indikasi Pada Benda Langit'.
• `Kitab Indikasi Konjungsi Planet'. Konjungsi adalah peristiwa yang terjadi saat jarak sudut suatu benda langit dengan benda langit lainnya sama dengan nol derajat ketika diamati dari bumi.
• `Kitab Seribu' yang diabadikan hanya dalam ringkasan oleh Sijzi.
• Kitab 'Bunga-bunga Abu Masyar'. Kitab ini merupakan petunjuk bagi para astrolog yang menggunakan horoskop untuk memeriksa hitungan bulan dan hari dalam setahun. Kitab ini diterjemahkan pada abad ke-12 oleh John dari Seville.