“Ini saya buat tas, ada beberapa ukuran mulai dari kecil, sedang dan juga besar. Sesuai permintaan, dan biasanya memang kita kombinasikan dengan kain jeans yang warna redup dan yang terang,” tambahnya.
Pengolahan limbah ini tentu melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Bahkan setiap bulannya Ardhina mampu memproduksi produk tas ini sebanyak 50 buah. Oleh karena itu harganya pun sesuai dengan kualitas dan prosesnya, yakni mulai dari Rp150 ribu hingga Rp400 ribu per produk.
Sementara itu, ngomong-ngomong soal omset, dalam per bulannya Ardhina berhasil meraup keuntungan sebesar Rp3 juta-Rp7 juta melalui penjualan daring dan luring. Rata-rata pembelinya pun berasal dari luar daerah dengan beragam kebutuhan, ada yang membeli untuk pribadi sampai dijadikan oleh-oleh.
Yang patut diteladani dari bisnis Ardhiana adalah ia tak sekadar menjual produk, melainkan memberi edukasi kepada masyarakat khususnya soal pemanfaatan limbah fashion menjadi kerajinan.