1. Metode Dakwah Perdagangan
Setelah mendapatkan amanat untuk menyebarkan dakwah Islam sambil berdagang, Sunan Gresik mendirikan masjid pertama di Desa Pasucinan Manyar. Awalnya, perdagangan dilakukan di tempat terbuka dekat pelabuhan yang disebut sebagai Desa Rumo, yaitu tempat kediaman orang Rum.
Upaya itu dilakukan agar dakwah Islam yang dilakukannya tidak terlalu mencolok dan mampu diterima oleh masyarakat Gresik. Lalu ia bersama rombongannya menghadap Raja Majapahit Prabu Brawijaya, meski sang raja belum menunjukkan keinginan masuk Islam.
Sebelumnya, masyarakat Gresik di bawah Kerajaan Majapahit pada kepemimpinan Raja Brawijaya terakhir masih menganut kepercayaan Hindu dan Buddha. Kemudian, setelah Sunan Gresik mulai berdagang di wilayah tersebut.
Sunan Gresik menunjukkan kepiawaiannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, yang pada akhirnya mengundang simpati masyarakat. Bahkan Raja Majapahit mengangkatnya menjadi kepala pelabutan dengan sebutan Syahbandar. Maka, ia mendapatkan izin untuk menyebarkan dakwah Islam di wilayah Kerajaan Majapahit.