SURABAYA, PustakaJC.co - KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bukan sekadar Presiden ke-4 Republik Indonesia. Ia adalah sosok langka yang menjadikan kesederhanaan sebagai pijakan kepemimpinan dan menjadikan rakyat sebagai kawan seperjalanan, bukan sekadar objek kekuasaan.
Nama Gus Dur lekat dengan keberanian, ketegasan, dan ketulusan. Lahir dari keluarga besar Nahdlatul Ulama cucu pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dan putra Menteri Agama RI KH. Wahid Hasyim Gus Dur justru menjauhi kemewahan. Alih-alih menunjukkan elitisme, ia memilih hidup yang merakyat dan bersahaja. Dilansir dari laman nu.or.id, Rabu, (23/4/2025).
Salah satu momen paling membekas dalam sejarah politik Indonesia adalah saat pelengseran Gus Dur dari kursi presiden. Di tengah situasi panas dan penuh tekanan, Gus Dur keluar dari Istana mengenakan celana pendek yang biasa ia pakai untuk tidur. Sebuah pemandangan yang tak biasa dari seorang presiden, namun justru memperlihatkan sikap legawa dan pesan moral: jabatan tidak mengubah jati diri seseorang.