Tak hanya itu, Gus Dur juga membuka Istana Negara untuk rakyat jelata. Siapa saja boleh masuk, bahkan yang bersandal jepit atau datang dengan bajaj. Ia percaya, rumah negara harus terbuka untuk seluruh warga negara. Dalam berbagai kesempatan, ia juga tampil sederhana. Dalam acara Kongkow Bareng Gus Dur yang disiarkan radio KBR 68 H, Gus Dur tak sungkan makan gorengan seperti bakwan dan tahu tempe bersama masyarakat.
Kesederhanaan Gus Dur juga tercermin dalam ucapannya yang terkenal,
“Gitu aja kok repot.” Sebuah kalimat ringan, namun sarat makna. Menurut Musa A. M. dalam Pemikiran dan Sikap Politik Gus Dur (Erlangga, 2010:23), kalimat itu menunjukkan keprihatinannya atas birokrasi yang terlalu rumit dan menghambat pelayanan publik.