Salah satu kunci keberhasilannya adalah membangun jaringan kekerabatan dengan menikahkan para murid dan tokoh dakwah dengan putri-putri bangsawan setempat. Ini memperluas pengaruh Islam sampai ke Demak, Gresik, Madura, dan Kalimantan.
Ajarannya berfokus pada tasawuf dan tauhid esoteris dengan pendekatan “melihat dengan mata hati” (bi ru’yatil fu’ad). Sunan Ampel juga dikenal dengan kehidupan zuhud dan latihan spiritual.
Ia menghadapi penolakan dan tantangan dari beberapa penguasa lokal, termasuk usaha pembunuhan dari Lembu Peteng, namun akhirnya berhasil mengajak mereka memeluk Islam.
Makam Sunan Ampel berada di kompleks Masjid Agung Ampel, Surabaya, yang menjadi pusat ziarah umat Islam. Warisan terbesarnya adalah sistem pendidikan pesantren dan jaringan dakwah yang masih berpengaruh hingga sekarang. (ivan)