"Mbah Maja Kabunlah yang menjadi guru pertamanya mempelajari tari ronggeng gunung, namun secara spiritual disempurnakan oleh Indung Darwis," tulis Euis
Menurut Bi Raspi, Indung Darwis adalah gegedug atau ahlinya ronggeng di Padaherang. Teman seangkatan Bi Raspi saat itu adalah Bi Pejoh dan Bi Atih dari Pagergunung Pangandaran.
Pada tahun tersebut keberadaan Ronggeng Gunung sangat dipuja dan dihormati di kalangan masyarakat. Di saat Raspi muda, Ronggeng Gunung merupakan hiburan yang sangat dihargai keberadaannya.
Ketika pementasan, biasanya Bi Raspi hanya tampil seorang diri, karena nayaga dan penari pengiringnya berasal dari penonton yang spontan menabuh alat musik sederhana berupa kenong dan menari mengiringi Raspi.
Tetapi, karena kini Bi Raspi sering diundang untuk tampil di luar daerahnya, maka diperlukan adanya personil tetap yang dapat mengiringinya mementaskan Ronggeng Gunung.