Sejarah Benteng Fort Rotterdam, Warisan Kerajaan Gowa yang Menawan di Kota Makassar

wisata | 10 Desember 2024 10:11

Sejarah Benteng Fort Rotterdam, Warisan Kerajaan Gowa yang Menawan di Kota Makassar
Sejarah Benteng Fort Rotterdam, Warisan Kerajaan Gowa yang Menawan di Kota Makassar (dok kompas)

SURABAYA, PustakaJC.co - Benteng Rotterdam, yang sebelumnya dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang, memiliki sejarah yang panjang sejak dibangun pada tahun 1545.

 

Benteng ini pertama kali didirikan oleh Raja Gowa ke-10, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipalangga Ulaweng, dengan desain unik yang menyerupai bentuk seekor penyu.

 

Bentuk ini melambangkan kekuatan Kerajaan Gowa, baik di darat maupun di laut, pada puncak kejayaannya.

 

Namun, nasib benteng ini berubah setelah Sultan Hasanuddin terpaksa menyerah kepada Belanda setelah kekalahan dalam Perang Gowa.

 

Pada 18 November 1667, Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongayya yang memaksa Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng tersebut kepada Belanda.

 

Setelah itu, benteng ini direnovasi oleh VOC dan berganti nama menjadi Benteng Fort Rotterdam, yang diambil dari tempat kelahiran Cornelis J. Speelman, tokoh penting Belanda.

 

Benteng yang semula dibangun dengan arsitektur lokal tersebut kemudian diubah menjadi bergaya Belanda dan berfungsi sebagai markas pertahanan, pusat perdagangan, kediaman pejabat tinggi, serta pusat pemerintahan VOC di Makassar.

 

Meski namanya mencerminkan pengaruh Belanda, Benteng Fort Rotterdam sesungguhnya merupakan warisan dari Kesultanan Gowa yang telah dibangun jauh sebelum kedatangan Belanda di Nusantara.

 

Benteng ini memiliki lima bastion atau pos penjagaan di setiap sudutnya, yang dinamai sesuai dengan wilayah-wilayah penting: Bone, Bacan, Buton, Mandarasyah, dan Amboina.

 

 

Setiap bastion saling terhubung oleh dinding, kecuali di bagian selatan, dan setiap bastion dilengkapi dengan celah untuk mengawasi atau menyerang musuh.

 

Mengunjungi benteng bersejarah ini tidak perlu menimbulkan rasa takut atau khawatir tentang suasana angker, karena Benteng Rotterdam saat ini digunakan sebagai perkantoran dan Pusat Kebudayaan Makassar oleh pemerintah setempat.

 

Lokasinya sangat strategis, terletak di pusat kota, tepatnya di Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kota Makassar.

 

Dengan hanya membayar tiket masuk seharga Rp5.000, Anda sudah bisa menikmati pesona peninggalan sejarah yang ada di Benteng Rotterdam.

 

Selain itu, fasilitas yang tersedia di benteng ini sangat lengkap! Terdapat area parkir yang luas, toilet umum, mushola, taman bermain anak, spot foto, Museum La Galigo, serta toko oleh-oleh khas Makassar.

 

Benteng Rotterdam bukan hanya sebuah saksi bisu dari sejarah panjang Indonesia, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lengkap. Dengan harga tiket yang terjangkau, Anda dapat menikmati keindahan dan warisan budaya yang ada di sana. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi benteng ini dan merasakan sendiri atmosfer sejarah yang memukau di pusat Kota Makassar! (nov)