Asal-usul Jember dan Warisan Budaya Pendalungan

wisata | 12 Mei 2025 19:31

Asal-usul Jember dan Warisan Budaya Pendalungan
Asal-usul Jember dan Warisan Budaya Pendalungan (dok kompas.com)

SURABAYA, PustakaJC.co – Nama “Jember” bukan sekadar penanda wilayah geografis di Jawa Timur. Di balik namanya, tersimpan beragam cerita rakyat dan kajian toponimi yang menunjukkan kekayaan sejarah serta warisan budaya yang unik.

 

Menurut Kajian Toponimi Kabupaten Jember tahun 2015, nama “Jember” berasal dari gabungan dua kata: “Jembhar” dari bahasa Madura dan “Jembar” dari bahasa Jawa, yang keduanya berarti “tempat yang luas.” Pemaknaan ini merujuk pada kondisi geografis Jember yang memang terbuka dan subur.

 

Selain versi tersebut, terdapat legenda lokal yang menyebutkan asal-usul Jember berasal dari nama seorang gadis bernama Jembersari. Ia adalah anak dari kepala kampung nelayan yang gugur saat melawan penjahat. Setelah dewasa, Jembersari menjadi pemimpin yang arif dan dicintai warganya. Untuk mengenang jasanya, masyarakat menamai wilayah itu “Jember.”

 

Ada pula cerita lain yang menyebutkan nama Jember berasal dari kata “Jembrek,” yang berarti becek dalam bahasa Jawa. Cerita ini berawal dari perjalanan Raja Hayam Wuruk yang terhambat lumpur di wilayah tersebut dan mengucapkan kata “Jembrek.” Sejak saat itu, wilayah itu dikenal sebagai Jember.

 

Jember juga dikenal memiliki budaya khas yang disebut Pendalungan, hasil akulturasi budaya Jawa dan Madura. Masyarakat Madura umumnya mendiami wilayah utara Jember, sedangkan masyarakat Jawa banyak menetap di wilayah selatan. Perpaduan ini menciptakan gaya hidup, bahasa, dan tradisi yang unik.

 

Budaya Pendalungan menjadi cermin harmonisasi dua identitas budaya besar di Jawa Timur. Kehadirannya memperkaya karakter masyarakat Jember dan menjadi bagian penting dari warisan budaya lokal.