Surabaya, PustakaJC.co - Berbeda dengan Indonesia yang setiap 17 Agustus merayakan Hari Kemerdekaan secara meriah, beberapa negara justru tidak pernah merayakan hari kemerdekaan mereka. Hal ini bukan tanpa alasan. Enam negara berikut tidak memiliki hari kemerdekaan karena tidak pernah mengalami penjajahan atau memiliki sejarah kemerdekaan yang berbeda dari kebanyakan negara lainnya.
1. Nepal
Nepal merupakan salah satu negara yang tidak pernah dijajah oleh kekuatan asing. Setelah Perang Anglo-Nepal di awal abad ke-19, negara ini menandatangani Perjanjian Sugauli dengan Inggris, namun tetap mempertahankan kedaulatan. Karena itu, Nepal tidak memiliki tanggal khusus untuk memperingati kemerdekaan.
2. Thailand
Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, Thailand menggunakan strategi diplomasi dan modernisasi untuk menjaga kemerdekaannya. Thailand tidak merayakan Hari Kemerdekaan, melainkan memperingati Hari Chakri setiap 6 April sebagai hari berdirinya Dinasti Chakri yang memerintah hingga kini.
3. China (Tiongkok)
Republik Rakyat Tiongkok tidak merayakan hari kemerdekaan karena negara ini tidak mengalami penjajahan secara penuh oleh bangsa asing. Sebagai gantinya, China memperingati Hari Nasional setiap 1 Oktober, menandai berdirinya pemerintahan baru pada 1949 usai Perang Saudara.
4. Denmark
Meski sempat diduduki oleh Nazi Jerman saat Perang Dunia II, Denmark tidak menganggap hal itu sebagai penjajahan yang menghilangkan kedaulatan sepenuhnya. Oleh karena itu, Denmark tidak merayakan hari kemerdekaan, meski tetap mengenang masa pendudukan tersebut dalam sejarahnya.
5. Jepang
Jepang adalah negara yang justru dikenal sebagai kekuatan kolonial di masa lalu. Meskipun pernah diduduki oleh Sekutu setelah Perang Dunia II, struktur kekaisaran Jepang tidak dihapuskan. Jepang tidak memiliki hari kemerdekaan, namun memperingati Hari Pendirian Negara pada 11 Februari sebagai bagian dari sejarah nasional mereka.
6. Arab Saudi
Negara ini terbentuk melalui proses penyatuan berbagai wilayah pada 1932 oleh Raja Abdulaziz. Karena tidak melalui proses dekolonisasi atau penjajahan, Arab Saudi tidak memiliki Hari Kemerdekaan. Sebagai gantinya, mereka merayakan Hari Nasional setiap 23 September untuk memperingati berdirinya Kerajaan Arab Saudi.
