SURABAYA, PustakaJC.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI segera menghadirkan inovasi transportasi baru dengan mengoperasikan Kereta Pedagang dan Petani pada 28 September 2025, bertepatan dengan perayaan HUT KAI ke-80.
Kereta ini dirancang khusus bagi masyarakat kecil, khususnya petani dan pedagang, untuk mempermudah mobilitas serta distribusi hasil bumi ke pasar dengan harga terjangkau.
Layanan ini disebut sebagai kebangkitan tradisi lama kereta pasar yang pernah populer sejak era kolonial hingga masa PJKA. Tak hanya sebagai transportasi, kereta ini juga menjadi sarana pelestarian budaya yang erat kaitannya dengan denyut nadi ekonomi rakyat.
Fasilitas Khusus Kereta Pedagang & Petani
Kereta berbasis kelas ekonomi ini mengalami sejumlah modifikasi. Jumlah kursi dikurangi dari 106 menjadi 73, pintu diperlebar, dan ruang tengah dibuat lebih lega agar dapat menampung hasil panen maupun barang dagangan.
Tarif yang diberlakukan pun akan menggunakan skema Public Service Obligation (PSO) atau subsidi pemerintah, sehingga ongkos perjalanan tetap murah dan terjangkau.
Uji Coba dan Rute
Sebelumnya, uji coba statis telah dilakukan pada 14–15 Agustus 2025 di Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis di lintas Surabaya Gubeng–Lamongan.
Meski demikian, KAI masih belum mengumumkan secara resmi rute utama yang akan dilalui armada ini. Namun kehadirannya diyakini akan mempermudah mobilitas masyarakat di sentra produksi pangan Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
Dampak Sosial
Peluncuran Kereta Pedagang dan Petani ini menjadi langkah nyata KAI untuk memperluas layanan transportasi publik yang inklusif. Kehadiran kereta ini diharapkan mampu mendukung perekonomian rakyat dengan mempermudah distribusi hasil bumi, menjaga harga tetap bersaing, sekaligus memberi kenyamanan perjalanan bagi para petani dan pedagang. (int)