Momentum Haji Akbar, Kemenag Catat Rekor MURI lewat Bimbingan Manasik Nasional

bumi pesantren | 21 April 2025 06:03

Momentum Haji Akbar, Kemenag Catat Rekor MURI lewat Bimbingan Manasik Nasional
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan materi dalam Bimbingan Manasik Haji Nasional (dok kemenag.go.id)

Jakarta, PustakaJC.co - Menyambut musim haji 1446 H yang bertepatan dengan momen langka Haji Akbar, Kementerian Agama RI menggelar Bimbingan Manasik Haji Nasional secara hybrid dengan partisipasi lebih dari 140 ribu jemaah. Jumlah ini sekaligus mengantarkan Kemenag meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bimbingan manasik terbesar sepanjang sejarah.

 

Digelar secara langsung di Asrama Haji Pondok Gede dan terhubung secara daring dari lebih 500 titik di seluruh Nusantara, kegiatan ini menunjukkan komitmen Kemenag dalam memastikan kesiapan spiritual, intelektual, dan emosional para calon jemaah haji. Dilansir dari kemenag.go.id, Senin, (21/4/2025).

 

Menteri Agama menekankan bahwa manasik tidak boleh hanya menjadi rutinitas fikih, tetapi perlu dimaknai sebagai jalan pulang menuju Tuhan.

 “Haji yang mabrur itu bukan hanya diterima, tapi membekas dan mengubah,” ujar Nasaruddin Umar.

 

Momen Haji Akbar tahun ini, di mana wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat, disebut sebagai momen yang penuh rahmat.

 

“Gunakan kesempatan ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bangsa dan umat manusia,” pesan Menag.

Prof. Nasaruddin Umar dalam tausiyahnya menyebut ibadah haji sebagai simbol dialog antara manusia dan Tuhan. Ia mengangkat kisah Kakbah sebagai rumah taubat pertama dan mengingatkan bahwa ritual haji bukan sekadar ibadah, tetapi ekspresi cinta dan pengakuan diri di hadapan Yang Maha Kuasa.

 

“Setelah haji, jangan takut berdialog, sebab Tuhan pun berdialog,” ujar Menteri Agama itu.

 

Bimbingan ini dihadiri jajaran pimpinan Kemenag, tokoh nasional, serta ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Kemenag berharap, melalui bimbingan ini, para jemaah tidak hanya siap secara teknis, namun juga matang secara ruhani untuk menjemput maqam haji yang mabrur. (Ivan)