Menurut Gus Yahya, prinsip kesetaraan ini bukan hanya nilai sosial, tapi juga bersumber dari ajaran Nabi Muhammad SAW yang menghapus keistimewaan berdasarkan garis keturunan.
“Tidak ada keunggulan Arab atas non-Arab, atau kulit hitam atas kulit putih. Kita semua setara sebagai anak Adam,” ungkap Gus Yahya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Indonesia, meskipun sangat beragam, bisa hidup bersatu karena memiliki kesadaran bersama sebagai bangsa yang satu.