Layanan Haji 2025 Kian Manusiawi Jemaah Lansia Dapat Fasilitas Khusus

bumi pesantren | 07 Mei 2025 07:54

Layanan Haji 2025 Kian Manusiawi Jemaah Lansia Dapat Fasilitas Khusus
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, saat bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi Media dalam acara Bincang Haji 1446 H/2025 M yang digelar di Istiqlal, Jakarta. (dok setkab.go.id)

JAKARTA, PustakaJC.co - Kementerian Agama RI menghadirkan sejumlah pembaruan dalam layanan haji 2025. Fokusnya jelas memberikan kemudahan dan kenyamanan maksimal, terutama bagi jemaah lanjut usia dan disabilitas.

Dalam acara “Bincang Haji 1446 H/2025 M” bersama Forum Pemred di Masjid Istiqlal Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan inovasi yang akan diterapkan tahun ini. Selasa, (6/5/2025)

“Sekitar 37 ribu jemaah lansia akan mendapatkan kemudahan dengan program tanazul, yaitu bermalam di hotel dekat lokasi lempar jumrah saat hari tasyrik. Tidak perlu lagi berdesakan di tenda Mina,” ujar Menag. Dikutip dari kemenag.go.id, Rabu, (7/5/2025).

Tak hanya itu, tersedia pula skema murur, khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas. Mereka bisa mabit di Muzdalifah tanpa turun dari bus, yang berjalan perlahan agar tetap memenuhi syarat ibadah.

Untuk jemaah dengan kondisi fisik yang lebih berat, disediakan layanan safari wukuf.

 “Secara fikih ini sah. Kami ingin memastikan semua jemaah tetap bisa menunaikan rukun haji dengan tenang,” tambah Nasaruddin.

Menariknya, pemerintah juga sedang membuka peluang agar penyembelihan hewan dam dapat dilakukan di Indonesia.

“Ini sedang kami kaji bersama MUI. Beberapa negara sudah menerapkan. Jika disetujui, daging dam bisa dinikmati masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Langkah pertama sudah dilakukan, yakni untuk 4.000 petugas haji, penyembelihannya akan dilakukan di dalam negeri.

Menag juga menekankan pentingnya peran media dalam mendampingi informasi seputar haji.

“Saya mengajak media bersinergi menyampaikan informasi yang tenang, tidak membuat panik, dan menenangkan jemaah serta keluarga mereka,” tutup Imam besar Masjid Istiqlal itum

Layanan haji 2025 adalah bukti bahwa ibadah besar ini kini dikelola dengan pendekatan yang lebih manusiawi, ramah usia, dan berbasis kepedulian. Ini bukan hanya soal perjalanan spiritual, tetapi juga bagaimana negara hadir dalam setiap langkah umat. (ivan)