Jamaah Haji Linglung dan Ingin Pulang, Ini Penjelasan Ulama dan Dokter di Makkah

bumi pesantren | 19 Mei 2025 07:55

Jamaah Haji Linglung dan Ingin Pulang, Ini Penjelasan Ulama dan Dokter di Makkah
Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali. (dok NU online)

MAKKAH, PustakaJC.co - Tiba-tiba ingin pulang, berbicara tak nyambung, atau teringat ladang di kampung. Fenomena ini bukan azab, melainkan gejala demensia yang dialami sebagian jamaah haji Indonesia. Ulama dan dokter buka suara membongkar stigma yang keliru.

Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi KH Abdul Moqsith Ghazali menegaskan bahwa kejadian-kejadian negatif yang dialami jamaah haji, seperti disorientasi atau gangguan perilaku, tidak bisa serta-merta dianggap sebagai azab atas dosa mereka di tanah air. Dilansir dari nu.or.id, Senin, (19/5/2025).

“Itu bukan azab. Kita perlu memahami kondisi jamaah haji yang memerlukan penyesuaian. Apalagi kondisi Saudi panas dan mereka habis perjalanan jauh,” ujar KH Moqsith saat memberikan tausiyah keagamaan di Makkah, Ahad, (18/5/2025).

Ia mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dan memberikan ketenangan bagi keluarga jamaah yang khawatir dengan kondisi sanak saudaranya di Tanah Suci. Menurutnya, banyak jamaah yang mengalami gejala seperti kebingungan, keinginan pulang mendadak, hingga berhalusinasi karena faktor kelelahan dan tekanan mental.

Kondisi tersebut diamini secara medis oleh Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, dokter Edi Supriyatna. Ia menjelaskan bahwa gangguan kognitif seperti demensia muncul karena faktor kelelahan fisik ditambah suhu ekstrem di Arab Saudi yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.

“Cuaca panas ini menyebabkan dehidrasi yang kemudian berdampak pada demensia waktu dan tempat bagi seseorang,” jelas dokter Edi.

Ia menambahkan, demensia tidak hanya menyerang jamaah lanjut usia, tetapi juga dapat dialami oleh jamaah yang tergolong muda, terutama yang tidak terbiasa dengan cuaca panas dan aktivitas fisik berat dalam waktu lama.

Sementara itu, proses kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Jeddah ke Makkah masih berlangsung sejak Sabtu, 17 Mei 2025 dan akan berakhir pada 31 Mei 2025. Di sisi lain, jamaah gelombang pertama yang sebelumnya mendarat di Madinah juga telah mulai bergerak menuju Makkah sejak 10 Mei 2025.

KH Moqsith menegaskan pentingnya literasi keagamaan dan kesehatan dalam menyikapi kondisi jamaah haji.

“Jangan menyebarkan stigma atau ketakutan. Yang dibutuhkan jamaah adalah doa dan pemahaman dari kita semua,” tandas Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi. (ivan)