MAKKAH, PustakaJC.co - Menjelang wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1446 H, jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan sejumlah imbauan penting agar ibadah puncak haji ini berjalan sempurna.
“Ingat ya, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat wukuf harus benar-benar dijaga,” kata Menag saat meninjau pemberangkatan jemaah, dikutip dari kemenag.go.id, Kamis, (5/6/2025).
Menag menegaskan bahwa pelanggaran ihram seperti menutupi kepala bagi pria atau menyisir rambut hingga rontok bagi perempuan bisa menyebabkan dam atau denda.
“Jangan sampai pakai peci karena kepanasan. Itu tidak boleh karena menutupi kepala. Untuk perempuan, jangan menyisir sampai rambut rontok, itu juga bisa menyebabkan dam,” jelas Nasaruddin.
Ia juga mengingatkan larangan lain selama ihram seperti mencabut rumput, mematahkan ranting, membunuh nyamuk, bergosip, hingga berkata kasar.
“Jangan sampai karena asyik pegang WA lalu menjelekkan orang. Itu merusak haji. Hindari ghibah dan ucapan buruk,” pesan Menag.
Ia mengajak jemaah memaksimalkan waktu wukuf untuk berdoa dan membaca Al-Qur’an.
“Perbanyak doa, Insya Allah doa di Padang Arafah tidak ditolak. Kalau sudah selesai berdoa, baca Al-Qur’an,” ujarnya.
Menag juga meminta dukungan doa dari keluarga jemaah di Tanah Air agar seluruh rangkaian ibadah berjalan lancar dan khusyuk. Selain itu, ia mengingatkan jemaah agar tidak hanya mendoakan keluarga sendiri, tapi juga mendoakan Indonesia.
“Doakan bangsa kita agar stabil, berkembang, dan bisa harum namanya di dunia internasional,” tutu imam besar masjid Istiqlal itu.
Di akhir pesannya, Menag mengajak jemaah yang pernah berhaji untuk terus menjaga kemabruran.
“Bagi yang sudah berhaji sejak puluhan tahun lalu, mari perbarui kemabruran dengan istighfar dan taubat. Insya Allah tetap mabrur,” tutupnya.
Menag hadir didampingi Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen PHU Hilman Latief, serta sejumlah Amirul Hajj saat meninjau keberangkatan jemaah dari hotel-hotel di Makkah. (ivan)