Ia menyebut bahwa ekosistem kemediaan Indonesia belum sehat karena relasi yang timpang antara media dan negara. Menurutnya, sudah saatnya negara mengakui media sebagai bagian dari sistem demokrasi yang perlu didukung secara struktural, bukan hanya diandalkan ketika ingin mendapat citra baik.
“Seharusnya negara sadar, bahwa memberi insentif atau dukungan ke media itu demi kepentingan publik, bukan kepentingan pemerintah yang sedang berkuasa,” ujarnya.
Forum Kramat NU Online menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa media adalah mitra rakyat dan demokrasi, bukan sekadar alat kekuasaan. Dalam dunia digital yang semakin cepat dan kompleks, dukungan negara terhadap media harus diarahkan untuk memperkuat independensi, bukan untuk membeli kesetiaan. Seperti kata Savic Ali, “Kalau media disupport negara terus dianggap harus yes man, ya bubarin aja DPR sekalian.” (Ivan)
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                