JAKARTA, PustakaJC.co - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memastikan sebanyak 125 titik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di lingkungan Nahdlatul Ulama sudah siap beroperasi. Program ini merupakan bagian dari target 1.000 titik dapur MBG yang akan melayani pesantren besar, madrasah, dan pesantren kecil di bawah naungan NU.
“Sudah proses. Sekarang yang sudah masuk ke dalam sistem ada 125 titik,” kata Gus Yahya saat ditemui di Lobi Gedung PBNU, Jakarta, dikutip dari nu.or.id, Rabu, (23/7/2025).
Gus Yahya menjelaskan, semua titik tersebut telah melalui proses verifikasi dan sertifikasi, sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam program nasional pemenuhan gizi.
“Karena kita harus melalui macam-macam proses, sertifikasi dan lain-lain. Tapi akan terus kita dorong agar ke depan ada akselerasi yang lebih kuat,” tegasnya.
Program ini merupakan hasil sinergi antara PBNU dan Badan Gizi Nasional (BGN), yang telah menyepakati target 1.000 dapur MBG di lebih dari 400 pesantren besar serta ratusan lembaga pendidikan lain yang terafiliasi NU. Pelaksanaan program ini ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
Selain menggandeng pesantren langsung, Gus Yahya memastikan program ini akan dikoordinasikan melalui 548 Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Indonesia.
“Dari itu saja sudah 1.000 lebih, kemudian masih bisa ditambah potensi yang lain, termasuk madrasah-madrasah di lingkungan NU,” imbuhnya.
Sebagai penguatan program, MoU percepatan pembangunan dapur MBG telah diteken antara Pusat Investasi Pemerintah (PIP), BGN, dan KPPM RI pada 19 Juni 2025. MoU ini menegaskan komitmen bersama mendukung salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo–Gibran, yaitu makan bergizi gratis untuk rakyat.
Dengan keterlibatan aktif NU, program MBG bukan hanya menjawab isu gizi nasional, tetapi juga membuka ruang besar bagi pemberdayaan pesantren dan umat. Komitmen Gus Yahya menegaskan: NU bukan hanya pelayan umat secara spiritual, tapi juga penyangga kehidupan sosial yang konkret. (Ivan)