PBNU Resmikan 13 Dapur Gizi Gratis Targetkan 1.000 Dapur untuk Santri Sehat dan Bangsa Kuat

bumi pesantren | 02 Agustus 2025 19:57

PBNU Resmikan 13 Dapur Gizi Gratis Targetkan 1.000 Dapur untuk Santri Sehat dan Bangsa Kuat
Peresmian 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan NU bagian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Muallimin Muallimat, Ciwaringin, Cirebon. (dok nuonline)

CIREBON, PustakaJC.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), meresmikan 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan pesantren NU dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peresmian berlangsung di Pondok Pesantren Mu’allimin Mu’allimat Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (2/8/2025).

Gus Yahya menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan sosial yang mampu menopang agenda besar negara. Dilansir dari nu.or.id, Sabtu, (2/8/2025).

 

“Separuh dari populasi Indonesia adalah warga NU. Menjaga NU berarti menjaga Indonesia. Kesejahteraan warga NU adalah ketahanan nasional itu sendiri,” ujarnya di hadapan para kiai, santri, dan perwakilan pemerintah.

Menurutnya, keterlibatan NU dalam program MBG adalah bentuk nyata komitmen NU untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang pangan dan kesehatan. Ia menyampaikan bahwa dirinya telah mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait peran strategis NU dalam pembangunan nasional.

“Saya bertemu Presiden sebulan lalu. Beliau meminta NU menyambungkan diri dengan agenda strategis negara, mulai dari Badan Gizi Nasional, Satgas Ketahanan Pangan, hingga Kementerian Koperasi,” ungkap Gus Yahya.

Bahkan, lanjutnya, Menteri Pertahanan pun meminta PBNU turut memperkuat ketahanan nasional lewat pembangunan gizi anak bangsa.

“Kalau gizi anak-anak kita buruk, mereka akan tumbuh lemah. Padahal mereka adalah kekuatan negara di masa depan,” katanya.

Anggota Tim Akselerasi SPPG MBG PBNU, Gus Ulun Nuha, menjelaskan bahwa peresmian 13 dapur ini adalah langkah awal dari target membangun 1.000 dapur gizi di lingkungan pesantren.

“Sejak Februari, kami sowan ke pesantren-pesantren besar sebagai pilot project. Awalnya ide ini sempat ditolak. Tapi sekarang makin banyak yang sadar: makan bergizi sekali sehari tidak mengganggu tradisi pondok, justru memperkuat ketahanan santri,” jelasnya.

Pesantren Krapyak Yogyakarta dan Muallimin Muallimat Cirebon menjadi pelopor dapur MBG. Program ini dirancang tak hanya untuk pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai media edukasi pola hidup sehat bagi santri.

Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada 10 dapur MBG yang selesai dibangun di wilayahnya. Namun baru satu yang aktif beroperasi.

“Kami terus proses pendataan pesantren yang siap. Dukungan dari Gus Yahya luar biasa. Beliau meminta Jawa Barat gerak cepat dan kami siap menyukseskan MBG ini sebagai bentuk nyata khidmat NU untuk bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional, Nurzaini, mengungkapkan bahwa NU mendapatkan mandat penuh dari pemerintah untuk membangun dapur MBG tanpa batas kuota.

“Untuk TNI saja kuotanya 100 dapur, Polri 100, Muhammadiyah sekitar 40. Tapi NU diminta langsung bangun 1.000 dapur. Kami sampai merinding mendengar komitmen ini,” ucap Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional ini.

Ia menyebut kebutuhan dapur MBG di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Dari 650.000 warga penerima manfaat, idealnya dibutuhkan 250 dapur, sementara yang aktif baru 16.

“Target Presiden adalah 20 juta penerima manfaat di bulan Agustus. Kami percaya NU jadi tulang punggung realisasi target ini,” tambah Nurzaini.

Daftar 13 Pesantren Mitra MBG yang Diresmikan:

1.Pondok Pesantren Muallimin-Muallimat Babakan Ciwaringin, Cirebon

2.Pondok Pesantren Abu Manshur, Cirebon

3.Pondok Pesantren Sirajul Mukhlasin 2 Yajri, Magelang

4.Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi, Yogyakarta

5.Pondok Pesantren Ma’hadul Muta’allimin, Ngawi

6.Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida, Sukabumi

7.Pondok Pesantren Duta Aswaja, Kudus

8.Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum, Yogyakarta

9.Yayasan Pendidikan Azzam Abu Haidir Anshor, Labuhan Batu Utara

10.Yayasan Mukti Khoiriyah, Banyumas

11.Yayasan Al Musaddadiyah, Garut

12.Yayasan Al Muhajirin, Purwakarta

13.Pondok Pesantren Putra Putri Marsahaja, Riau

Program MBG berbasis pesantren ini mencerminkan sinergi antara kekuatan masyarakat sipil dan negara dalam membangun fondasi ketahanan bangsa. Dimulai dari dapur yang sehat dan bergizi, NU menyiapkan generasi masa depan yang kuat, cerdas, dan siap mengabdi untuk Indonesia. (ivan)