Santri juga menolak kenaikan PBB-PP yang mencapai 250 persen. Kenaikan ini dinilai sangat membebani warga, terutama para petani yang lahannya luas tapi hasil panennya tidak sebanding dengan tagihan pajak.
“Petani tetap kesulitan membayar pajak karena pendapatan mereka tidak naik. Jadi kita tolak kenaikan PBB itu,” tegas Sahal.
Selain itu, Aspirasi juga menolak penerapan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) sebesar 10 persen kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pelaku UMKM. Mereka menilai kebijakan ini memperparah beban ekonomi rakyat kecil.
“Sekarang cari uang susah, kok malah pemerintah menaikkan pajak secara ugal-ugalan,” tambahnya.