JAKARTA, PustakaJC.co - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menegaskan doa harus disertai aksi sosial nyata. Penyuluh agama diminta hadir di komunitas, masjid, dan kelompok sosial untuk membantu warga terdampak kenaikan harga bahan pokok.
“Mari perbanyak selawat di bulan Maulid ini, serta wujudkan empati melalui aksi nyata,” ujarnya. Abu Rokhmad juga mendorong penghargaan terhadap pekerja informal, misalnya ojek daring, dengan berbagi sedikit kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari kemenag.go.id, Selasa, (2/9/2025).
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menekankan zikir sebagai energi moral untuk menumbuhkan solidaritas, kasih sayang, dan kepedulian sosial. Penyuluh agama juga berperan sebagai agen moderasi, menjembatani perbedaan, dan memperkuat kohesi sosial di akar rumput.
Ketua Umum IPARI, Daloh Apdaloh, menambahkan, kegiatan ini menunjukkan komitmen penyuluh dalam membumikan moderasi beragama dan membangun solidaritas sosial.
“Solidaritas harus diwujudkan dalam program konkret yang dirasakan langsung oleh umat,” katanya.
Acara ini diharapkan menjadi gerakan kolektif berkelanjutan, bukan sekadar seremonial, sehingga dakwah menjadi hidup, menyejukkan, dan membela kepentingan masyarakat.
Daloh mengajak seluruh penyuluh agama menjadikan doa kebangsaan sebagai momentum mempererat ukhuwah dan merawat harmoni nasional melalui doa, aksi nyata, dan kepedulian sosial yang berkelanjutan. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                