Gus Kikin: Santri Harus Meneladani Gus Dur
Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin turut memberikan pesan penting bagi generasi santri. Menurutnya, Hari Santri memiliki makna yang erat dengan perjuangan Gus Dur.
“Bagi kami, Gus Dur bukan hanya kiai, bukan hanya presiden, tetapi simbol perjuangan santri. Dari beliau kita belajar bahwa santri harus berani hadir di ruang publik, menjaga agama sekaligus membela bangsa,” tutur Gus Kikin.
Ia menambahkan, perjuangan Gus Dur dalam menegakkan demokrasi, memperjuangkan pluralisme, serta membela kaum tertindas adalah teladan yang harus diteruskan oleh santri di era sekarang.
Tebuireng, Pusat Ziarah dan Perjuangan Ulama
Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang memiliki posisi istimewa dalam sejarah NU dan perjuangan bangsa. Pesantren ini didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU sekaligus ulama besar yang berjasa dalam menggerakkan Resolusi Jihad 1945.
Kompleks pemakaman Tebuireng kini menjadi salah satu destinasi ziarah paling ramai di Indonesia. Di sana dimakamkan sejumlah tokoh penting, seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, hingga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Setiap momentum Hari Santri, ribuan jamaah dari berbagai daerah datang ke Tebuireng untuk berdoa sekaligus mengenang jasa para ulama. Tradisi ziarah ini menjadi pengikat spiritual sekaligus refleksi perjalanan sejarah bangsa.