JAKARTA, PustakaJC.co – Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) kembali menegaskan perannya bukan sekadar ajang lomba baca kitab kuning, tetapi juga standar kompetensi santri sekaligus wahana kaderisasi ulama masa depan.
Ketua Tim Akademik MQKI 2025, Muhamad Sofi Mubarok, menyebut MQK menjadi ruang interaksi akademik antar-pesantren yang menyatukan tradisi dan melatih santri berpikir kritis. Dilansir dari kemenag.go.id, Minggu, (28/9/2025).
“MQK tidak bisa direduksi hanya pada dimensi lomba. Ia adalah representasi kultural-intelektual pesantren di ruang publik,” ujarnya.